Bab Empat
RIO POV
Gue rasa ada yang aneh dari Ify.
Akhir-akhir ini dia sering ngasih gue teka-teki, dan gue nggak pernah bisa
jawab. Gue nggak pernah punya jawaban yang pas untuk mengeksekusi teka-tekinya.
Entah dia dapat dari mana teka-teki semacam itu. Semenjak gue sering
menghabiskan waktu belajar gue buat textingan
sama Ify, gue jadi ngerasa dia berbeda dari awal sebelum gue kenal dia sampai
cukup akrab seperti sekarang. Entah ya kenapa, gue ngerasa aja begitu.
Gue kenal
cukup akrab sama Ify, semenjak gue punya secret
admirer. Pengagum rahasia. Keren kan? Dulu gue nggak begitu kenal dekat
sama tuh cewek. Semuanya berawal dari Diklat OSIS. Dan dilanjutkan dengan
hari-hari setelah kegiatan itu. Hari-hari bikin mading bareng anak-anak OSIS
tepatnya. Seperti sekarang ini, seperti hari ini.
Gue masih
mendengar anak-anak berbincang-bincang diluar. Gue gerah sedari tadi jadi pusat
perhatian anak-anak. Si Shilla itu, gombal mulu. Dan tepatnya, gombalin gue.
Anak-anak bukannya malah belain gue eh ikutan ngerjain gue pula? Sial! Risih
sumpah. Ini sebenarnya kerja bikin mading atau ajang penjodohan?